Perang Banjar

Perang banjar
Bagian dari Kampanye Militer Kerajaan Belanda

Kapal uap Celebes berperang melawan benteng rakit apung yang disebut Kotamara dikemudikan orang Dayak pada tanggal 6 Agustus 1859 di pulau Kanamit, sungai Barito.
LokasiKesultanan Banjar (sekarang Kalimantan Selatan, dan sebagian Kalimantan Tengah)
Hasil Kemenangan pihak Belanda
Pihak terlibat
 Kerajaan Belanda
Kesultanan Banjar (pro-Belanda)
Kesultanan Banjar
Tokoh dan pemimpin
  • Pangeran Hidayatullah  (POW)
  • Demang Lehman  (POW)  Dihukum mati
  • Amin Ullah
  • Pangeran Antasari
  • Pangeran Muhammad Seman  (KIA)
  • Korban
  • mencapai 5000 jiwa
  • 2 Kapal uap
  • 6000 jiwa lebih[1]
  • Rute Operasi Perang
    Bagian dari Kampanye Militer Kerajaan Belanda
    Naskah peta keadaan dan operasi militer Belanda saat Perang Banjar. Lokasi militer Belanda ditunjukkan dengan adanya bendera Belanda. Angka Romawi, merujuk ke distrik militer, distrik militer yang lebih besar dalam garis merah ganda. Pawai Letnan Kolonel Verspyck melalui hutan ke Bayan Begok.
    Lingkup operasiKesultanan Banjar
    LokasiKesultanan Banjar
    PerencanaKolonel Verspyck
    PemimpinKolonel Verspyck
    TanggalOktober-November 1862

    Perang Banjar[2][3][4][5] atau Perang Banjar-Barito atau Perang Kalimantan Selatan[6] adalah perang perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda di Kerajaan Banjar[7] yang berlangsung hampir setengah abad (1859–1906), sehingga menjadikannya perang terlama di Nusantara.[8] Jika dilihat coraknya, perlawanan dapat dibedakan antara perlawanan ofensif yang berlangsung dalam waktu relatif pendek (1859–1863),[9][10] dan perlawanan defensif yang mengisi yang mengisi seluruh perjuangan selanjutnya (1863–1905/06).[11][12]

    Konflik dengan Belanda sebenarnya sudah mulai sejak Belanda memperoleh hak monopoli dagang di Kesultanan Banjar. Dengan ikut campurnya Belanda dalam urusan kerajaan, kekalutan makin bertambah. Pada tahun 1785, Pangeran Nata yang menjadi wali putra mahkota, mengangkat dirinya menjadi raja dengan gelar Sultan Tahmidullah II (1761–1801[13]) dan membunuh semua putra almarhum Sultan Muhammad. Pangeran Amir, satu-satunya pewaris tahta yang selamat, berhasil melarikan diri lalu mengadakan perlawanan dengan dukungan pamannya Gusti Kasim (Arung Turawe), tetapi gagal. Pangeran Amir (kakek Pangeran Antasari) akhirnya tertangkap dan dibuang ke Ceylon (kini Sri Langka).[2][6][14][15][16]

    1. ^ https://kumparan.com/berita-hari-ini/kronologi-perang-banjar-bentuk-perlawanan-rakyat-indonesia-terhadap-belanda-1v3MiJoV1xo
    2. ^ a b Mayur, Gusti (1979). Perang Banjar. Rapi. hlm. 9. 
    3. ^ (Indonesia) Drs. Tugiyono Ks. Pengetahuan Sosial Sejarah 2. Grasindo. hlm. 37. ISBN 9797323838. ISBN 9789797323837
    4. ^ (Indonesia) Eryadi, S.Pd. Intisari Pengetahuan Sosial Lengkap (IPSL) SMP. Kawan Pustaka. hlm. 278. ISBN 9797570053. ISBN 9789797570057
    5. ^ (Indonesia) Mila Saraswati & Ida Widaningsih. Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial. PT Grafindo Media Pratama. hlm. 34. ISBN 6020000710. ISBN 9786020000718
    6. ^ a b (Indonesia) Mudjibah Utami (2015). Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia. WahyuMedia. hlm. 20. ISBN 6023780334.  ISBN 9786023780334
    7. ^ wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
    8. ^ https://jejakislam.net/haji-dan-perlawanan-dalam-perang-banjar-1859-1906/
    9. ^ Everhardus Johannes Potgieter, Johan Theodoor Buijis, Pieter Nicolaas Muller, Hendrik Peter Godfried Quack, Jakob Nikolaas van Hall (1866). De Gids (dalam bahasa Belanda). 30. Stichting de Gids. hlm. 33. 
    10. ^ De tijdspiegel (dalam bahasa Belanda). Fuhri. hlm. 179. 
    11. ^ Nugroho Notosusanto (2008). Sejarah Nasional Indonesia Jilid 4: Kemunculan Penjajahan. Balai Pustaka. hlm. 271.  Parameter |contributor= membutuhkan |contribution= (bantuan)
    12. ^ "Colonial warfare and indigenous resistance, 1815–1910". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-23. Diakses tanggal 2011-07-24. 
    13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Regnal
    14. ^ (Indonesia)Nasution, Harun (1992). Ensiklopedi Islam Indonesia. 
    15. ^ (Indonesia)SEJARAH Untuk SMP dan MTs. Grasindo. ISBN 979025198X.  ISBN 9789790251984
    16. ^ (Indonesia) Pranadipa Mahawira (1 Jan 2013). Cinta Pahlawan Nasional Indonesia: Terlengkap & Terupdate. WahyuMedia. hlm. 20. ISBN 9797957519.  ISBN 9789797957513

    Developed by StudentB